Beranda | Artikel
Penjelasan - Manusia Lebih Mulia Dibandingkan Jin
Selasa, 13 November 2018

Benarkah manusia lebih mulia dibandingkan jin?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa manusia lebih mulia dibandingkan jin. Diantaranya,

Pertama, firman Allah yang menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk paling mulia di muka bumi. Sehingga kesempurnaan mereka melebihi makhluk yang lain atas karunia dari Allah.

Allah berfirman,

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna dibandingkan kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Israa’ : 70).

Ayat ini dijadikan dalil para ulama untuk menyimpulkan bahwa manusia lebih utama dibandingkan makhluk yang lain. Imam as-Sa’di mengatakan,

{وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا} بما خصهم به من المناقب وفضلهم به من الفضائل التي ليست لغيرهم من أنواع المخلوقات

“Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna dibandingkan kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” karena Allah telah mengkhususkan manusia dengan kedudukan dan keutaman yang tidak ada pada makhluk lainnya.” (Taisir Karimirrahman, hlm. 463).

Bahkan sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa manusia lebih utama dari pada malaikat. Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan,

وقد استدل بهذه الآية على أفضلية جنس البشر على جنس الملائكة

“Ayat ini dijadikan dalil bahwa jenis manuisa lebih utama dari jenis malaikat.” (Tasir Ibnu Katsir, 5/97).

Jika manusia lebih mulia dibandingkan Malaikat, berarti jelas lebih mulia dibandingkan jin.

Kedua, ada nabi dan rasul dari kalangan manusia, tapi tidak ada nabi dan rasul dari kalangan jin.

Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini, tidak ada nabi dan rasul dari kalangan jin. Utusan Allah hanya dari kalangan malaikat dan manusia.

Allah berfirman,

اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ

“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia..” (QS. al-Hajj: 75).

Allah juga menegaskan, bahwa para nabi itu keturunan Ibrahim ‘alaihi salam. Allah berfirman tentang Ibrahim,

وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ

“Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya…” (QS. al-Ankabut: 27).

al-Qurthubi mengatakan,

وإنما الرسل من الإنس دون الجن

“Rasul hanya dari kalangan manusia dan bukan jin” (al-Jami’ li Ahkam al-Quran, 17/163).

Allah berfirman di surat al-Ahqaf,

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ . قَالُوا يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. (QS. al-Ahqaf: 29-30).

Ketika menafsirkan ayat ini, al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan,

وقد استدل بهذه الآية على أنه في الجن نُذُرٌ ، وليس فيهم رسل ، ولا شك أن الجن لم يبعث الله منهم رسولا

Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa di tengah jin hanya ada pemberi peringatan (ulama), namun tidak ada rasul di tengah mereka. Dan tidak diragukan lagi bahwa tidak ada seorang rasul-pun yang diutus dari kalangan jin. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/279).

Karena manusia lebih mulia, aneh jika ada manusia yang justru menghambakan dirinya kepada jin.

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/33735-manusia-lebih-mulia-dibandingkan-jin.html